Archive for March 16th, 2009

16
Mar
09

mr. president, let me take over yer business!

sebentar lagi ujian. ujiannya bukan sembarangan. tapi sifatnya nasional. dananya? jangan ditanya besarnya, sekitar 200 trilyun kata makelar mobil yang nyambi jadi wapress. contreng-mencontreng sekarang. bukan mencoblos gambar lagi. bukan milih  pilihan ganda. tapi milih orang untuk jadi wakil kita. katanya begitu. 

16
Mar
09

romli vanguard

Romli bersimpuh pamit pada bapaknya yang sedang sakit. Tekadnya sudah bulat menjadi sopir truk lintas Sumatra, membawa hasil bumi dari Padang ke Jakarta. Mengangkut singkong sebesar  paha gajah dari Palembang ke Pasar kembang. Tidak sanggup dirinya terus tinggal di desa setelah sang kekasih, Romlah, dijodohin ortunya sama juragan bahan bangunan dari sukabumi.

Setahun dua tahun lebih megang kemudi truk,romli belum dapat melupakan wajah kekasihnya itu.selalu terbayang si Romlah sedang mencuci pakaian di sungai dengan kemben basahnya. Sesekali menyibakkan rambut yang jatuh karena senantiasa menunduk ke arah sungai.

Rindu yang tak tertahankan membuat Romli nekad menyerah pulang ke desanya. Tapi apa yang ditemuinya? Romlah sudah punya anak dan tampak hidup berbahagia.

Romli kembali tenggelam dengan pekerjaannya. Kemana saja truk yang dikendarainya, bayangan romlah selalu hadir. Aduh bagaimana ini? Keluhnya dalam hati. . bagaimana mengeluarkan rindu yang menyesakkan singlet kumalnya? Naluri ekskresinya pun muncul. Ia ternyata beride juga;  memenuhi bak belakang truk bergambar Romlah. Kalau mau tahu tulisannya: ku tunggu jandamu…

Ada keperihan disitu. Kalau ogah dikatakan banjir air mata, ada rembesan air mata. Ada kepedihan. Dalam visual dan teks di bodi truk yang sering berajojing  di jalanan, ada yang istimewa. Lebih seru daripada sinetron-sinetron yang ada di tivi!!

sucks tiviopera sucks!!

16
Mar
09

taken for granted –Nrimo ing pandum —

Nrimo ing pandum –taken for granted-

“andai saja rizki itu berbanding lurus mengikuti kepintaran, pasti binatang-binatang nan bodoh itu kan punah”

Lantas rizki sendiri itu apa? Rizki adalah ffbgisyuryi hedkfdfd jdhuru dksjdk xxxx shd. Intinya rizki  dalam pikiran saya adalah segala sesuatu yang bisa digunakan manusia. Meliputi fisik dan nonfisik. Positif maupun negatif, exsyempel: harta, kecerdasan dan kebodohan. Anak yang pinter dan bawel  termasuk rizki. cantik dan buruk juga rzki, sehat dan sakit pun rizki.

Sampai dititik ini, kesadaran baru berdenting. Keras.  Tuing-tuing-tuingg….. Meng-KO bangunan lama. Kesalahan pemahaman kronis, “bahwa usaha itu sebab diperolehnya rizki” terpatahkan. Terlalu banyak, orang yang berlari, pontang-panting mengejar buruannya (seperti manusia purba, kata fajar), yaitu rizki dan mimpi, namun dia gagal memperolehnya. Begitu pula seringnya saya melihat orang yang memperoleh rizki tanpa mengeluarkan jerih payah apapun. Rizki itu datang kepadanya dengan cara yang tak diduga.

Suatu cerita menghampiri, kisah musa tengah berkelana  mengikuti seorang salih yang telah diberi ilmu, sampai di suatu dinding rumah yang hampir rubuh., lalu dia menegakkannya. Musa yang tidak sabar menunggu penjelasan, segera  berkata “kalau engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk itu”. Orang salih pun bercerita  adapun dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang dibawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang salih. Maka tuhanmu menghendaki agar keduanya  sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari tuhanmu. Apa yang kuperbuat bukan menurut kemampuanku sendiri…. ” simpanan tersebut  ada disebuah kota yang kejam. Penduduk kota tersebut menolak memberi makan kepada musa dan orang salih, sementara mereka orang asing dalam kondisi lapar.

Logikanya, seharusnya  sang salih tidak membangun dinding tersebut kecuali dengan kompensasi. Tapi karena melaksanakan perintah tuhan untuk menjaga simpanan anak yatim, maka perintah itu dijalankan tanpa banyak cingcong.. Yang sekaligus merupakan rizki bagi anak yatim di penduduk yang kejam ini.

Usaha bukanlah sebab diperolehnya rizki, tapi semata-mata merupakan kondisi dimana dari sana kadang bisa dapat rizki, bisa juga tidak dapat rizki. Usaha tidak selalu identik dengan rizki. Dan usaha tersebut tidak selalu mendatangkan rizki.

Tapi mohon, jangan dipahami kita tidak perlu usaha, yang bisa dikatakan adalah  kita menerima “kadar” yang diberikan tuhan pada kita. Yang ada adalah usaha itu kewajiban. Selanjutnya, dalam jawa klasik kita bisa menelan konsep nrimo ing pandum.  Menerima kadar yang diberikan.

Selanjutnya, tudingan berkurangnya rizki orang yang banyak belanja dijalan kebajikan hanya akan menyebabkan kehancuran, bukan saja hanya menjangkiti pikiran kapitalis kita sekarang, tapi juga pada orang salaf terdahulu. Ini dikarenakan pengertian mereka bahwa rizki adalah materi semata, sementara pengertian  yang lain mereka enyahkan saja. Yang bisa berimbas pada promo pembatasan kelahiran. Sebuah asumsi, bertambahnya anak akan mengurangi rizki mereka, maupun rizki anak-anak mereka. Pemikiran seperti ini justru akan melanggengkan kehancuran. At-tahlukah (kehancuran), bahasa arab, diriwayatkan dari al-baihaqi, adalah kebakhilan, sebab kebakhilan tersebut akan menyebabkan kehancuran total.(arruuhu al-ma’aani, hal 17).

Terakhir, cuplikan berikut semoga menetramkan jiwa semuanya: janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut melarat. Kamilah yang memberi rizki mereka, juga rizki kalian

To my bro nd sist:teruslah bereproduksi demi menjaga ras manusia dari kepunahan…hoho****




March 2009
M T W T F S S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031